Tetapi jawab Tuhan kepadaku: "Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah kuasa-Ku menjadi sempurna.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu117[/kitab]; [kitab]iyoha1[/kitab]; [kitab]yehez40-41[/kitab]
Berikut adalah dilema kehidupan kita. Kita mencari nafkah, menggunakan semua yang terbaik dari talenta yang kita miliki, dan menuju cabang dari dua muara, yakni kehidupan yang tetap rendah hati atau terjatuh kepada keangkuhan.
Ini adalah pilihan KITA, siapa yang mau kita layani karena masing-masing dari kita memiliki Kehendak Bebas. Banyak orang Kristen yang diselamatkan, tetapi tidak memiliki kekuatan dari Roh Kudus dalam hidup mereka. Kesombongan adalah daging dan manjur bagi diri sendiri, namun merusak kehidupan yang dipimpin Roh. Mari kita lihat apa itu keinginan daging.
“Perbuatan daging telah nyata, yaitu: percabulan, kecemaran, hawa nafsu, penyembahan berhala, sihir, perseteruan, perselisihan, iri hati, amarah, kepentingan diri sendiri, percideraan, roh pemecah, kedengkian, kemabukan, pesta pora dan sebagainya. Terhadap semuanya itu kuperingatkan kamu--seperti yang telah kubuat dahulu--bahwa barangsiapa melakukan hal-hal yang demikian, ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.”Galatia 5:19-21
Lalu apa itu keinginan roh?
“Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.” (Galatia 5:22-23)
Jadi bagaimana kita bisa hidup oleh Roh, bukan daging?
Hidup oleh Roh Kudus berarti bahwa kita menyerahkan hak KITA dan mengundang Yesus untuk memiliki kontrol penuh atas pikiran, keinginan dan emosi kita. Daging kita adalah tubuh, otot, sendi kita. Jiwa kita adalah pikiran, kehendak, dan emosi kita. Roh kita adalah Roh Kudus dari Yesus Kristus ketika kita diselamatkan dan kita meminta Tuhan untuk memberi kita Roh-Nya. Jadi kita adalah tiga bagian yang khas. Pertempuran ada di jiwa kita. Jiwa yang akan menentukan apakah condong kepada perbuatan daging atau kah kepada buah Roh.
Untuk membangun iman, kita perlu berdoa DALAM Roh dan bukan daging. Berdoa dalam daging bisa kita lakukan. Kita cukup berdoa tanpa emosi dan doa-doa kita akan terasa seperti doa hafalan. Berdoa dalam roh adalah anugerah indah yang telah diberikan Yesus kepada kita masing-masing.
“Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus.” Yudas 1:20
Hanya saat pikiran kita bebas dan rapi, Roh Kudus dapat mulai untuk menyalibkan perbuatan daging kita. Kita perlu masuk ke tempat yang tenang dan meminta Tuhan untuk mencurahkan Roh Kudus-Nya atas kita. Kita perlu membiarkan Roh Kudus untuk mengajar kita dan membawa kita ke dalam seluruh kebenaran. Saya mengalami sendiri. Ketika berdoa, Tuhan memunculkan seseorang untuk saya hubungi atau membaca salah satu bagian dari Firman Tuhan. Itu tidak akan terjadi ketika saya berdoa dalam daging. Kunci untuk berdoa dalam Roh adalah menyerahkan semua yang Anda miliki kepada Tuhan. Ketika ketergantungan total Anda pada-Nya besar - dan maksudku besar - sesuatu hal terjadi.
"Tuhan tolong bantu semua orang yang membaca ini sekarang dapat berdoa DALAM Roh. Melalui Roh-Mu, semua benteng orang yang terikat dilucuti dan disalibkan. Kami tidak bisa melakukannya dengan kuasa kehendak sendiri, tetapi hanya oleh kuasa Roh-Mu. Maafkan kami, Tuhan Yesus, karena membiarkan hati kami berkali-kali mengembara dan tidak mencari Engkau. Bantu kami hari ini untuk memulai sebuah jalan baru. Aku tahu bahwa begitu banyak orang membaca ini, ya Yesus, ingin dekat dengan-Mu, tetapi mereka tidak tahu bagaimana caranya. Aku berdoa sekarang, mereka yang mencoba untuk mendekat kepada kamu hari ini dalam doa - Engkau Yesus, menunjukkan kepada mereka ketenangan yang datang melalui Roh-Mu."Amin
Silahkan mencari tempat yang tenang untuk berdoa, menyembah, memuji, dan
bersyukur kepada Tuhan. Hidup berlimpah itu di dalam Roh Kudus, BUKAN di dalam daging. Brad Henry
Saat Anda Memiliki Roh Kudus dan Hidup dipimpin oleh-Nya Maka Sesungguhnya Kelimpahan itu Telah Anda Alami.